Apa itu Black Hole?
Pertama-tama
lubang hitam atau black hole sendiri adalah bintang bermassa lebih dari 20
massa matahari yang mengalami “kematian” melalui ledakan besar yang disebut
supernova, meninggalkan inti bermassa minimal 3 massa matahari lalu mengalami
keruntuhan gravitasi akibat tidak adanya gaya yang dapat mengimbanginya dari
dalam.
Massa inti
yang mengalami keruntuhan gravitasi ini mendistorsi dimensi ruang-waktu hingga
pada titik di mana massa tersebut dimampatkan menjadi satu titik yang sangat
kecil sehingga kerapatannya menjadi tidak terbatas (infinity), inilah yang
disebut singularitas atau seringkali dikatakan sebagai pusat black hole.
Bagian black
hole lainnya adalah event horizon dan ergosphere. Event horizon atau horizon
peristiwa adalah black hole itu sendiri di mana dalam area tersebut kecepatan
lepas yang dibutuhkan untuk melarikan diri dan lepas dari gaya gravitasinya lebih
besar dari kecepatan cahaya, sehingga cahaya pun dapat “ditelan” oleh black
hole.
Jarak dari
singularitas ke event horizon disebut sebagai radius Schwarzschild yang dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Bagian
terluar yaitu ergosphere merupakan area di mana pengaruh gravitasi black hole
mulai dapat dirasakan. Semakin dekat dengan event horizon maka semakin kuat
pengaruh gaya gravitasinya.
Image Credit : http://pics-about-space.com/parts-of-a-black-hole?p=2 |
Siapa yang Menemukan Black Hole?
Black hole
pada awalnya hanya berupa sebuah hipotesis. Ide tentang objek black hole
pertama kali ditemukan tahun 1783 pada surat seorang polymath Inggris, John
Michell kepada Henry Cavendish. John Michell menghipotesiskan bahwa cahaya
dapat dibelokkan oleh suatu objek yang memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat.
Kemudian pada 1796 Pierre-Simon Laplace, seorang ahli matematika dari Perancis
mengemukakan ide yang mirip dalam bukunya yang berjudul Exposition du
système du Monde.
Sayangnya hipotesis John Michelle dan
Pierre-Simon Laplace kurang ditindaklanjuti oleh komunitas ilmiah karena masih
tidak memiliki bukti yang kuat. Sampai pada tahun 1915 Albert Einstein
menerbitkan jurnal ilmiah Relativitas Umum yang mengemukakan bahwa gravitasi
merupakan kelengkungan pada dimensi ruang dan waktu, sehingga menjelaskan
mengapa foton cahaya yang tidak memiliki massa ikut dipengaruhi oleh gaya
gravitasi.
Image Credit : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/astro/blkbin.html |
Kandidat black hole pertama yang pernah
diamati adalah Cygnus X-1 yang berada pada sistem bintang ganda yang saling
mengitari dengan bintang pasangan berupa bintang maharaksasa biru bermasssa 25
kali massa matahari. Sistem ini berjarak 6.070 tahun cahaya dari planet kita.
Bagaimana Cara Menemukan Black Hole?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, black
hole dapat “menelan” cahaya sehingga ia sendiri tidak dapat dilihat. Black hole
sendiri juga dikatakan tidak memancarkan radiasi apapun, kecuali radiasi
infamerah yang sangat lemah seperti yang dihipotesiskan oleh Stephen Hawking. Namun
para ahli dapat mendeteksi keberadaan black hole melalui radiasi sinar X yang
dipancarkan oleh materi-materi yang mengorbit black hole sebelum akhirnya
“ditelan”. Materi-materi ini mengorbit dengan kecepatan hingga mendekati kecepatan
cahaya hingga panas dan bersinar membentuk piringan di sekitar black hole yang
dinamakan accretion disk (piringan akresi). Materi-materi ini biasanya berasal
dari bintang pasangan dari black hole karena kebanyakan black hole yang pernah
ditemukan berada dalam sistem bintang ganda, contohnya seperti pada Cygnus X-1.
Mungkinkah Bumi “ditelan” Oleh Black Hole?
Melihat lokasi black hole terdekat yang
berada 3000 tahun cahaya rasanya bumi masih merupakan planet yang aman untuk
ditinggali. Matahari sendiri diakhir hidupnya nanti tidak akan berubah menjadi
black hole karena massanya terlalu kecil.
Pada akhirnya black hole sampai sekarang
masih menyimpan banyak misteri. Para ilmuwan sendiri masih menerka-nerka apa
yang ada di dalam black hole, ke mana materi-materi yang ditelan oleh black
hole tersebut. Mungkinkah black hole mengantarkan kita ke alam semesta lain?
Tidak ada yang tahu.
Sumber :
The Science
Book - Big Ideas Simply Explained - by DK
Kalau masih ada yang belum mengerti, silahkan berkomentar di bawah :)